Uji Geolistrik & Water Detector

Uji Geolistrik adalah salah satu metode geofisika yang digunakan untuk menyelidiki kondisi bawah permukaan tanah dengan cara mengukur sifat kelistrikan batuan atau tanah. Prinsip dasarnya adalah mengalirkan arus listrik ke dalam tanah melalui elektroda, lalu mengukur beda potensial (tegangan) yang timbul. Dari hasil pengukuran tersebut dapat diketahui nilai resistivitas tanah atau batuan pada kedalaman tertentu.

Uji Water Detector adalah pemeriksaan untuk mendeteksi adanya kandungan air pada suatu material atau sistem. Alat water detector umumnya digunakan dalam berbagai bidang. Pengujian ini bertujuan untuk memastikan keamanan, kualitas, dan keandalan suatu sistem atau material dengan cara mengidentifikasi keberadaan air, baik dalam bahan bakar, cairan, maupun lingkungan bawah tanah.

  • Mengidentifikasi lapisan batuan/tanah berdasarkan nilai resistivitas.
  • Menentukan lokasi dan kedalaman air tanah.
  • Mendeteksi adanya lapisan jenuh, lapisan lempung, pasir, atau batuan keras.

Pengujian dilakukan dengan memasang elektroda arus dan elektroda potensial pada permukaan tanah, kemudian mengalirkan arus DC. Alat mencatat beda potensial antar elektroda untuk menghitung resistivitas tanah. Profil hasil ditampilkan dalam bentuk kurva atau penampang 2D.

  1. Penampang resistivitas tanah, yang menunjukkan variasi tahanan listrik tiap kedalaman dan posisi. Pola ini digunakan untuk mengidentifikasi jenis tanah dan zona jenuh air.
  2. Estimasi muka air tanah (water table) berdasarkan zona resistivitas rendah yang menunjukkan keberadaan air tanah bebas.
  3. Interpretasi lapisan keras, lempung, pasir, atau rongga berdasarkan nilai resistivitas masing-masing material.

  • Tidak merusak tanah (non-destruktif).
  • Mencakup area dengan radius maks. 200 m dan kedalaman hingga 200 m.
  • Efisien untuk pemetaan hidrogeologi dan potensi air tanah.
Butuh bantuan?